‘Kontraktor’ bermodal tekad
Yayasan al-Burhan Semarang didirikan pada tahun 1991 oleh beberapa anak muda dan mahasiswa yang
merasa risau dengan semakin banyaknya permasalahan social yang ada di masyarakat. Mulai dari
permasalahan kemiskinan, kebodohan maupun ekonomi.
Diawali hanya dengan modal tekad dan keinginan kuat untuk memberi kontribusi bagi ummat, anak-
anak muda dan mahasiswa tersebut mulai memberanikan diri menampung beberapa anak yatim piatu
dan tidak mampu dari satu rumah kontrakan ke rumah kontrakan lain. Tidak heran kalau awal-awal
didirikan al-Burhan dikenal juga sebagai ‘kontraktor’ mengingat seringnya pindah dan ganti rumah
kontrakan, terhitung setidaknya 3 tempat yang pernah dikontrak oleh al-Burhan; mulai di daerah Genuk
Terboyo, di Jl. Singosari Timur hingga di Jl. Wonodri Baru.
Meski menempati rumah kontrak, namun segenap pengurus dan santri (anak asuh) tetap semangat
menjalankan aktivitasnya. Para pengurus dengan bermodal sarana fisik dua kaki, sepeda onthel dan dua
sepeda motor tua siang malam tak pernah berhenti melakukan silaturrahim ke berbagai kalangan
masyarakat untuk memperkenalkan program-program yayasan. Alhamdulillah keterbatasan sarana fisik
yang dibungkus dengan spirit keyakinan akan pertolongan Allah menciptakan energi positif luar biasa
untuk mengajak ummat dalam proyek kebaikan. Pelan tapi pasti dukungan dan kepercayaan masyarakat
pun akhirnya semakin meningkat, setidaknya dibuktikan melalui kesediaan mereka menjadi donatur
maupun simpatisan.
Bebaskan lahan di ‘ujung dunia’
Tahun 1994 adalah tahun yang sangat bersejarah, karena pada tahun itulah al-Burhan untuk pertama
kalinya membeli sebidang tanah seluas 2.700 m2 di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang. Meskipun secara administratif masuk Kota Semarang, namun secara geografis terletak di
ujung selatan kota yang masih relatif sepi dengan sebagian akses jalan harus melewati jalan kampong
yang berkelok-kelok naik turun . Saat itu wilayah sekitar tanah yang dibeli yayasan tersebut masih
didominasi oleh ‘hutan’ kampung dan lading-ladang belukar diselingi pohon-pohon rambutan.
Namun dari lokasi tanah yang kata seorang tamu yang sempat berkunjung di sebut sebagai ‘ujung dunia’
tersebut para pengurus menancapkan mimpinya mendirikan sebuah pesantren untuk mendidik dan
membina anak-anak tidak mampu. Dan seiring dengan berjalannya waktu, dengan dukungan ummat
dan pertolongan Allah setahap demi setahap mimpi tersebut bisa diwujudkan.. hingga saat ini total
lahan yang dibebaskan sudah mendekati 7000 m2 yang terbagi dalam dua komplek, komplek kampus
(pesantren) putra dan kampus (pesantren) putri.
Seiring dengan kebutuhan sarana dan prasarana yang memadai dan memberi daya dukung proses
pendidikan dan pembinaan anak asuh (santri) maka pengurus terus berupaya menambah fasilitas
(sarana) fisik yang dibutuhkan. Pelibatan dukungan ummat untuk setiap program yayasan yang diusung
adalah bagian dari cara kami untuk menegaskan bahwa sejatinya lembaga ini adalah miliki ummat,
didirikan dari, oleh dan untuk ummat.
VISI YAYASAN AL-BURHAN
Menjadi lembaga sosial, pendidikan dan dakwah yang unggul, profesional, berkarakter, dan mandiri
serta berkontribusi dalam membangun peradaban Islam dan kemajuan bangsa.
MISI YAYASAN AL-BURHAN
1. Mewujudkan masyarakat yang maju dan berperadaban mulia
2. Menggerakkan program dakwah untuk terciptanya masyarakat yang tercerahkan
3. Menyelenggarakan pendidikan integral berbasis tauhid
4. Menyelenggarakan sektor ekonomi keumatan dan berdaya saing
5. Memberdayakan kaum dhu’afa dan mustad’afin
PROGRAM YAYASAN AL-BURHAN
Yayasan yang didirikan pada tahun 1991 ini mengusung program utama di bidang Sosial, pendidikan dan
dakwah. Dibidang Sosial Yayasan al-Burhan menyantuni dan membina anak-anak tidak mampu dari
berbagai daerah untuk di didik sebagai santri dan dipenuhi semua kebutuhan hidupnya.
Sedangkan di bidang Pendidikan Yayasan al-Burhan selama ini telah mengelola pendidikan formal
setingkat SLTP berupa Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan setingkat SLTA berupa Madrasah Aliyah (MA).
Disamping mengelola pendidikan formal tersebut, Yayasan al-Burhan juga menyelenggarakan
pendidikan informal diniyah kepesantrenan dengan mengusung keunggulan program Tahfidz
(menghafal al-Qur’an).
Di bidang dakwah, Yayasan al-Burhan selama ini aktif menerjunkan da’i-da’i nya untuk memberikan
pencerahan kepada masyarakat muslim melalui pelayanan khutbah Jum’at, mengisi majelis-majelis
taklim, maupun menyelenggarakan desa binaan.
Selama ini untuk memenuhi kebutuhan santri yang sebagian besar dari kalangan dhuafa pesantren lebih
banyak mengandalkan potensi dari para donatur. Demikian pula untuk melakukan pengadaan sarana
dan pra sarana fisik masih bertumpu dari mobilisasi dana ummat dari para donatur.
